Tulesan Biasa

Kesuksesan adalah kemampuan anda mengatasi kegagalan tanpa kehilangan semangat untuk mencapai kesuksesan

Sabtu, 16 Oktober 2010

Siksa Kubur

Semua manusia yang hidup di dunia ini pasti akan merasakan yang dinamakan dengan kematian, Ketika kehidupan ini adalah kematian.. kami semua ada di dalam kubur mu.. begitu gelap.. begitu pekat.. sendirian dan sunyi.. hati ini menangis.. hati ini pun tersedu.. kami ini adalah kumpulan orang orang yang buta.. tetapi kami ini begitu bodoh nya tak menyadari bahwa kami ini buta.. dan ketika ada di dalam ruang yang gelap.. kami ini begitu bodoh tak menyadari bahwa kami ini dalam gelap.. kami ini sungguh bodoh.. kami ini begitu buta.. kami ini begitu gelap.. duuh gustiii.. bodohnya kami berdiri di sombong dan angkuhnya kami.. yang tak menyadari bahwa kami ada di dalam siksa kubur mu ya Rabbi..

Dan kini kesempatan dari Mu akan usai.. Sebulan dariMu pun telah kami sia siakan.. kami ini tidak sadar kalau kau telah berikan setitik cahaya mu di kubur kami.. Tapi kami hanya menikmati mimpi mimpi di tidur kami.. duh gustiii.. Apa yang pantas kami persembahkan kepada Mu.. Apa pula yang pantas aku dapatkan untuk kemenangan dari Mu.. Kesempatan mu hanya untuk lapar dan haus kami.. tapi tak sedikitpun mengerti bagaimana diri ini telah kau beri kesempatan untuk mampu mengantarkan kembali pulang kepadaMu.. Apa kami masih pantas merayakan kemenangan Mu esok hari..

Kami ini bodoh.. kami ini terlalu memudahkan.. Memudahkan kesempatan dariMu seolah olah kami menjumpai kesempatan Mu di lain waktu.. Sedangkan diri ini rapuh.. tidak sadar berdiri di ujung tanduk.. yang mungkin tak tau apakah masih ada kesempatan di lain waktu bagi kami.. Duuh Gustii.. Cinta kami kepada mu ini hanya lisan ku saja.. rindu kami ini pun hanya lidah ku saja.. pemanis bibir ini hanya hiasan hiasan diatas tertawa riang nya kami.. Begitu bodohnya kami ini yang tak menyadari.. Hati ini tak sedikitpun bergetar mengatakan cinta dan rindu kepada Mu.. Di hadapan Mu pun kami sudah berani berbohong.. Kemudian apa kami ini pantas mendapatkan kemenangan dari Mu ya Rabbi..

Kami ini rindu kepada siapa..?
Disini ini kami rindu siapa..?
Kami ini ingin melihat apa..?
Mata kami ini untuk apa..?
Kami ini buta.. kami ini gelap.. kami ini berbohong.. kami ini sombong.. kami ini angkuh.. kami ini Tak tahu kepada siapa kami rindu dan cinta..

Kanjeng nabi muhammad setiap saat berjalan di hadapan kami tapi tak pernah kami hiraukan..
Perahu Muhammad untuk kami naik mengarungi samudera diri Mu pun tak kami perhatikan..
Kami ini hanya sibuk memperhatikan perahu nya tapi betapa bodohnya kami tak mengerti nilai dalam perahu ini..
Kami ini tidak sadar kalo ga pernah rindu kepada yang akan menyelamatkan kami..
Tak pernah rindu kepada yang akan berikan kami rejeki..
Dan tak pernah sadar bahwa kami ini dibawa menuju cahaya mu untuk menerangi kubur kami ini.. bodohnya kami ini yaa Rabbi..


" Maka mata ini buat apa.. telinga ini untuk apa.. dan bila nanti Kau sungguh sungguh menghajar.. mau seperti apa lagi kami semua.."

Kata-kata yang ada dalam postingan blog ini dalah sebuah tulisan yang saya ambil dari kawan saya yang suka menulis, dan tulisan ini sangat menggugah kita untuk melakukan introspeksi diri, merenungi masa yang akan kita hadapi yaitu; Kematian. karena semua makhluk yang ada di atas dunia ini akan merasakan yang namanya kematian, dan kematian itu datang kita tidak pernah tahu kapan dia datang.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda